Oleh : Kurnia
Sandi, Sahabat PIC Ambassador Sulawesi Selatan
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Menurut KBBI membaca adalah kegiatan melihat dan memahami isi dari apa yang dituliskan baik dengan melisankan ataupun dalam hati. Menurut data survei UNESCO minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya, dalam seribu masyarakat hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat baca.
Mayoritas penduduk Indonesia adalah
generasi muda. Kebanyakan dari mereka memiliki minat baca yang rendah. Banyak
berpendapat, kegiatan yang membosankan hanya membuang waktu. Mereka lebih
memilih hal-hal menarik lainnya. Namun bagaimanapun alasannya membaca adalah
hal yang penting untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan. Dengan membaca mampu
mengetahui informasi dari berbagai pelosok dunia.
Pemuda Kece Membaca, Anak muda yang suka baca itu keren |
Penjelasan yang paling mendasar akan
pentingnya membaca bagi ummat muslim pada khususnya, di tuangkan dalan Q.S.
Al-‘Alaq (96) ayat 1-5. Allah memerintahkan untuk membaca. “Iqra” Bacalah. Perintah membaca sedemikian pentingnya sehingga diulang dua kali dalam
rangkaian wahyu pertama Nabi Muhammad
Saw. Perintah membaca tidak semata-mata hanya ditujukan kepada pribadi Nabi
Muhammad Saw semata, melainkan untuk manusia sepanjang sejarah kemanusiaan.
Dengan kata lain, realisasi perintah tersebut merupakan kunci jalan menuju kebahagiaan.
Minat dan kebiasaan membaca perlu di
tumbuhkan. Motivasi yang kuat dan dorongan dari berbagai pihak salah satunya
dapat diberikan. Dalam pemberian pemahaman bagi generasi muda bukannlah menjadi
pekerjaan mudah, butuh waktu, yang tidak didapatkan dalam waktu singkat.
Seluruh komponen harus bekerja sama untuk menciptakan generasi yang minat baca
di negara kita Indonesia. Adanya fasilitas umum seperti perpustakaan, taman
baca dan promosi pentingnya membaca melalui berbagai media massa, seperti TV,
radio, majalah dan lainnya. Hal tersebut menunjang minat baca dan penggunaan
dimaksimalkan. Generasi muda adalah harapan bangsa dengan wawasan luas yang
dimiliki maka menunjang kemajuan suatu bangsa.
Baca lainnya: Hari Aksara Internasional 2016 : Membaca Masa Lalu, Menulils Masa Depan
Dengan keterampilan membaca, setiap
orang akan dapat memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona. Mampu memahami khazanah ilmu pengetahuan dengan kearifan yang lebih nikmat. Dengan sendirinya potensi
diri dapat dikembangkan dengan berbagai keterampilan yang amat berguna untuk
kelak mencapai kesuksesan dalam kehidupan. Keterampilan membaca perlu dilatih
sejak dini, dan menjadikan sebuah kebisaan yang pada akhirnya akan membentuk
suatu kebudayaan.
Persoalan minat baca menjadi peranan
kita sebagai generasi muda bangsa untuk menuju peradaban dunia maka diraih
dengan buku atau sumber informasi sebagai jendela dunia. Tak ada kata
terlambat, semua bisa dimulai dari sekarang dan raih manfaatnya. Ada pesan yang
berbunyi "Kalau bukan kita sebagai generasi muda siapa lagi kalau bukan
sekarang kapan lagi." Ayoo minat baca menjadi kebiasaan.
Oleh : Kurnia Sandi, Sahabat PIC Ambassador Sulawesi Selatan.